Anasera Amarandum sempat berangan tentang masa SMA yang akan dipenuhi dengan kenangan. Dia juga sempat mengira bahwa di masa-masa itu, dia akan mendapatkan kenangan lucu tentang kisah cinta di SMA sebagaimana banyak diceritakan orang-orang. Namun dia tidak pernah menduga bahwa kenangan yang di maksud oleh kehidupan jauh berbeda dengan kenangan yang dia inginkan. 

Mendadak detik-detik yang bergulir dengan tawa harus berubah dengan penuh tangis hingga bertahun-tahun lamanya. Dia tetap melanjutkan hidupnya meski dibayangi mimpi buruk yang datang tiap pagi buta, membuatnya kembali berteman dengan tangis hingga berjam-jam lamanya. Semua orang menyuruhnya berlari, selesai dengan masa lalu, tapi bayang itu terlalu gelap untuk menyelimuti. Bisakah dia akhirnya selesai dengan masa lalunya? 

Prelude in The Rain adalah sebuah perjalanan emosi tentang cinta, kehilangan dan penerimaan terhadap kehilangan.