Di Abad ke-18, Kerajaan Dompu telah dua abad lamanya menjelma menjadi sebuah kesultanan Islam yang mendapatkan 'legacy' dari Giri. Namun sampai saat ini, masih jarang penulis yang mencoba melakukan penelitian mendalam tentang kondisi sosial politik Kesultanan Dompu di masa tersebut. Sultan Abdurrahman Manuru Kempo adalah Sultan Dompu ke-12 yang memerintah pada tahun 1774-1787. Ia dikenal sebagai seorang raja yang adil sekaligus ulama yang sangat anti penjajah asing. Ia adalah murid dari Syekh Abdul Karim Al-Baghdadi, kakek moyang para Ruma Sehe. Pengaruh ulama besar tersebut membuat Sultan Abdurrahman menjadi seorang sufi yang luas ilmunya sekaligus sangat anti terhadap penjajahan VOC Belanda di Nusantara. Kerasnya permusuhan Sultan Abdurrahman itu membuat dirinya harus dikudeta dari tampuk kekuasaannya dan mengasingkan dirinya ke daerah Kempo. Di Kempo inilah Sultan Abdurrahman memulai hidup barunya sebagai mubaligh berjuluk Syekh Abdurrahman. Tradisi lisan masyarakat Dompu mengisahkan jika VOC Belanda menyerang Kempo dan mengepung Bukit Padamara tempat persembunyian Sultan Abdurrahman. Pengepungan tersebut akhirnya mengakibatkan Sang Sultan meninggal dunia.
SPESIFIKASI BUKU:
Kode Buku : 1020
Penulis: F. Umaseo
Ukuran : A5
Isi : Hitam putih / HVS Putih 70 gsm
Cover : Full color / AP 260 gsm
Jumlah Halaman : 233 Halaman
Finishing : Laminasi, binding lem panas
Berat : -
Harga : 80.000